Bentuk-bentuk
tajdid dalam muhammadiyah dapat di kategorikan kedalam tiga bidang yaitu :
1. Bidang keagamaan
Pada
bidang sesunngguhnya menjadi pusat seluruh kegiatan Muhammadiyah. Apa yang
dilaksanakan di dalam bidang lainnya tak lain dari dorongan keagamaan
semata-mata.Dalam bidang keagamaan adalah penemuan kembali ajaran atau prinsip
dasar yang berlaku abadi, yang karena waktu lingkungan situasi dan kondisi
mungkin menyebabkan dasar-dasar tersebut kurang jelas dan tertutup oleh
kebiasan dan pemikiran tambahan lain.
Pembaharuan dalam bidang kaagamaan adalah
memurnikan kembali atau mengembalikan kepada aslinya, oleh karena itu dalam
pelaksanaan agama baik yang menyangkut akidah atau pun ibadah harus sesuai
dengan aslinya, yang sebagai mana diperintahkan dalam Al-Qur’an dan as sunah.
Pembaharuan teologi yang dilakukan muhammadiyah meliputi : dimensi
kelasyarakatan, agar islam tetap berada di tengah tengah masyarakat bahkan
dapat memiliki kontribusi yang sangat positif dalam memecahkan masalah-masalah
kemasyarakatan. Muhammadiyah secara teologis bedasarkan islam yang berkemajuan,
namun secara sosiologis memiliki korelasi dengan konteks hidup umat islam dan
masyarakat indonesia yang berada dalam keterbelakangan. Muhammadiyah
berorientasi pada kemajuan dalam pembaharuannya, yang mengarahkan hidup umat
islam untuk beagama secara benar dan melahirkan rahmat bagi kehidupan. Dalam
masalah akidah muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah islam yang murni,
bersih dari gejala kemusyrikan, bid’ah dan curafat tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut islam. Sedangkan dalam ibadah, muhammadiyah bekerja untuk
tegaknya ibadah tersebut sebagaimana yang dituntunkan Rasullah tanpa perubahan
dan tambahan dari manusia.
Usaha permurnian yang dilakukan
muhamaadiyah terhadap keadaan keagamaan yang tampak dari serapan berbagai unsur
kebudayaan yang ada di indonesia yaitu :
a. Penentuan
arah kiblat dalam sholat, yang sebelumnya mengarah tepat ke arah barat.
b. Penggunaan
perhitungan astronomi dalam menentukan awal dan akhir bulan romadhon ( hisab)
sebagai kebalikan dari pengamatan perjalanan bulan oleh petugas agama.
Dalam masalah hisab dan ru’yah
sebagaimana dijelaskan pususan tarjih berpuasa dan idul fitrah itu dengan
ru’yah dan tidak berhalangan dengan hisab yang memiliki hadist diriwayatkan
oleh bukhari bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “berpuasalah karena melihat
tanggal dan berbukalah karna melihatnya. Maka bila mana tidak terlihat olehmu,
maka sempurnakan bilangan bulan sya’ban tiga puluh hari’. Apabila ahli hisab
menetapkan bahwa bulan belum tampak (tanggal) atau sudah wujud tapi tidak
kelihatan, padahal kenyataannya ada orang yang melihat pada malam itu juga
manakah yang mu’tabar. Majelis tarjih memutuskan bahwa ru’yalah yang mu’tabar.
Menilik hadist dari Abu Hurairah r.a. yang berkata bahwa Rasulullah bersabda;
“berpuasalah karna kamu melihat tanggal dan berbukalah (berlebaranlah) karna
kamu melihat tanggal. Bilaman kamu tertutup oleh mendung, maka sempurnakanlah
bilangan bulan sya’ban 30 hari”. (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
c. Menyelenggarakan
shalat bersama di lapangan terbuka pada hari raya islam, idul fitri dan idul
adha, sebagai ganti seperti sholat yang serupa dalam jumlah jamaah yang lebih
kecil, yang diselenggarakan di masjid
d. Perngumpulan
dan pembagian zakat fitrah dan kurban pada hari raya tersebut diatas, oleh
panitian khusus, mewakili masyarakat islam setempat, yang dapat dibandingkan
sebelumnya dengan memberikan hak istimewa dalam persoalan ini pada pegawai tau
petugas agama( penghulu , naib, kaum, modin dan lain sebagainya)
e. Penyampaian
kutbah dalam bahasa indonesia/daeerah, sebagai ganti dari penyampaian khutbah
dalam bahasa arab.
f. Penyerderhanaan
upacara dan ibadah dalam upacara kelahiran, khitanan, perkawinan dan pemakaman,
dengan menghilangkan hal hal yang bersifat politheistis.
g. Penyerderhanaan
makam yang semula dihiasi secara berlebihan
h. Menghilangkan
kebiasaan berjiarah kemakam-makam orang suci (wali) i.
i.
Membersihkan adanya berkah yang bersifat
ghoib, yang dimiliki oleh beberapa kiay terteentu, dan perngaruh ekstrim
pemujaan terhadap mereka.
j.
Penggunaan kerudung untuk wanita, dan
pemisahan laki-laki dan wanita dalam pertemuan-pertemuan yang bersifat keagamaan.
2. Bidang pendidikan
Dalam
bidang ini Muhammadiyah mempelopori dan meyelenggarakan sejumlah pembaharuan
dan inovasi yang lebih nyata. Bagi Muhammdiyah pendidikan memiliki arti yang
penting dalam penyebaran ajaran islam, karena melalui bidang pendidikan
pemahaman tentang islam dapat diwariskan dan ditanamkan dari generasi
kegenerasi. Pembaharuan dari segi pendidikan memiliki dua segi yaitu
a. Segi cita-cita dari segi ini ingin
membentuk manusia muslim yang baik budi, alim dalam agama, luas dalam pandangan
dan paham masalah ilmu keduniaan, dan bersidia berjuang untuk kemajuan
masyarakatnya.
b. Segi teknik pengajaran dari segi ini lebih
banyak berhubungan dengan cara penyelenggaraan pengajaran.
3. Bidang kemasyarakatan
Muhammadiyah
merintis bidang kemasyarakatan dengan:
a. Mendirikan rumah sakit modern,
lengkap dengan segala perlatannya, mendirikan balai-balai pengobatan, rumah
bersalin, apotik, dan sebagainya.
b. Mendirikan panti asuhan anak yatim
batik putera maupun putri untuk menyatuni mereka
c. Mendirikan perusahaan percetakan,
penerbitan, dan toko buku yang banyak mempublisir majalah, surat kabar, brosur
dan buku-buku yang sangat membantu menyebarluaskan faham-faham keagamaan, ilmu,
dan kebudayaan islam.
d. Pengusahaan dana dan bantuan hari
tua
e. Memberikan bimbingan dan penyuluhan
keluarga mengenai hidup sepanjang tuntutan ilahi.
4. Bidang politik kenegaraan
Muhammadiyah
bukan organisasi politik dan tidak akan menjadi partai politik. Namun dalam
kenyataanya perjuangan muhammadiyah pada zaman penjajahan di golongkan dalam
politik kenegaraan seperti pada masa pemerintahan kolonial belanda yang
menetapkan agar semua binatang yang dijadikan “qurban” harus dibayar pajaknya.
Hal ini ditentang muhammadiyah dan akhirnya berhasil di bebaskan dan masih
banyak lagi perjuangan muhammadiyah yang termasuk golongan politik kenegaraan
pada zaman penjajahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar